ASEAN Economic Community (AEC) 2015 atau yang akrab juga disebut “Masyarakat Ekonomi ASEAN” (MEA) akan segera diterapkan pada akhir tahun ini tepatnya 31 Desember 2015.
Salah satu implikasi yang terasa terkait sektor pendidikan yaitu kebutuhan tenaga kerja dengan kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang tinggi. Karena pada kesempatan yang sama, pemberlakuan MEA juga memungkinkan calon tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya untuk bebas memburu pekerjaan di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2013 bahwa dari total pekerja Indonesia sebesar 110,8 juta orang, jumlah paling rendah berasal dari pekerja lulusan universitas dengan jumlah 7,57 juta orang (sekitar 6,83 persen) dan lulusan diploma sejumlah 2,92 juta orang (2,63 persen).
Persentase ini masih kalah besar dibandingkan Malaysia yang menurut data Department of Statistics Malaysia (DOSM) tahun 2012 saja bahwa dari total tenaga kerja Malaysia sebesar 13,12 juta orang yang berasal dari lulusan universitas dan diploma sebanyak 24,37 persen (sekitar 3,19 juta orang). Sedangkan di Singapura, berdasarkan data World Bank pada tahun 2012 bahwa dari jumlah tenaga kerja Singapura sebesar 3,22 juta orang, sejumlah 29,4 persen merupakan lulusan universitas dan diploma.
Mari kita bandingkan jumlah persentase tenaga kerja lulusan universitas dan akademi dimana Indonesia baru 2,63 persen, Malaysia sejumlah 24,37 persen, sedangkan Singapura 29,4 persen. Bukankah kesenjangan itu tampak terlihat jelas?
HarukaEdu sebagai platform pendidikan online yang fokus di tingkat perguruan tinggi bekerjasama dengan UWIN (Universitas Wiraswasta Indonesia) mengundang Anda yang antusias dalam dunia pendidikan untuk mengikuti kontes video pendidikan dengan tema: “Pendidikan Bekal Masa Depan”.
Besar harapannya dari kontes pembuatan video pendidikan ini, lahirlah karya-karya video kreatif dan edukatif yang menginspirasi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Social Links: