Pertanyaan dan keragu-raguan untuk meneruskan kuliah ke jenjang S2 menjadi awal Penulis membuat artikel ini untuk berbagi dengan Anda yang mungkin memikirkan hal yang sama. Sehubungan dengan latar belakang lulusan S1 Ilmu Komunikasi, maka Penulis melakukan survei kecil-kecilan yang berfokus pada rekan-rekan dengan latar belakang yang sama atau ingin meneruskan kuliah S2 Ilmu Komunikasi.
Apa yang menjadi pertimbangan mereka untuk melanjutkan kuliah S2? Apa yang mendasari mereka memilih universitas A atau B sebagai tempat mereka menimba ilmu? Apa persiapan mereka saat akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah? Apakah kuliah lagi tidak mengganggu jam kerja? Dan beragam pertanyaan lainnya ditanyakan kepada mereka yang bersedia membagi waktunya untuk data penulisan ini.
Dari beberapa orang tersebut, sebagian besar ingin melanjutkan kuliah untuk menambah kompetensi dan pengetahuan tentang bidang yang ingin dikuasainya, sementara sisanya berharap dapat meningkatkan posisi atau pendapatan di kantor dengan gelar yang diperolehnya. Wajar melanjutkan kuliah S2 dianggap penting, karena Anda akan diajak untuk berpikir strategis dan fokus pada pemberian solusi.
“Supaya tambah pede (percaya diri) aja karena skill dan pengetahuan pasti bertambah kalau melanjutkan kuliah S2. Pastinya juga bisa dapat kesempatan promosi di lingkungan kerja atau siapa tahu mendapat tawaran kerjaan baru tapi yang membutuhkan lulusan S2 sebagai syaratnya,” ungkap Sanita Deselia, Karyawan Swasta di Jakarta.
Terlepas dari hal-hal tersebut di atas, Penulis tertarik untuk melihat apakah PTN masih menjadi pilihan yang dominan di masyarakat. Ternyata, terlepas dari Akreditasi A atau B, PTN tetap menjadi pilihan utama untuk melanjutkan kuliah. Namun tidak sedikit yang memilih Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan Akreditasi A.
Jika ditilik dari faktor apa yang menjadi pertimbangan dalam melanjutkan kuliah, ternyata biaya terjangkau dan waktu kuliah yang fleksibel menjadi hal utama yang dilihat oleh rekan-rekan Penulis. Tidak dipungkiri waktu merupakan faktor yang utama karena sebagian besar mereka yang ingin melanjutkan kuliah S2 memiliki status karyawan atau entrepreneur yang memiliki waktu terbatas. Oleh karena itu mereka lebih metode kuliah online/e-learning atau memilih waktu kuliah di luar hari kerja. Biaya terjangkau atau fasilitas cicilan biaya kuliah juga menjadi faktor penting karena sebagian besar dari mereka akan membiayai kuliah sendiri yang berarti harus membaginya dengan kebutuhan hidup lainnya. Sementara akreditasi, yang Penulis perkirakan menjadi faktor utama, tidak terlalu banyak disebutkan oleh para responden.
Hal yang menarik di sini adalah mulai meningkatnya minat masyarakat terhadap metode kuliah online/hybrid karena dianggap menjadi solusi mereka yang ingin berkuliah tanpa mengganggu pekerjaan. Tidak sedikit PTN dan PTS di Indonesia yang mulai menerapkan metode online/e-learning dalam perkuliahannya. Apalagi setelah diluncurkannya Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (PDITT) oleh Mantan Wakil Presiden, Boediono pada bulan Oktober 2014 lalu.
Banyak faktor yang menjadi keunggulan dari metode kuliah online/e-learning. Sebut saja waktu yang fleksibel, di mana mahasiswanya bisa belajar kapanpun dan di manapun, kesempatan untuk mengembangkan diri secara bebas dan mandiri karena memang metode ini sesuai bagi mereka yang memiliki disiplin diri tinggi dalam belajar serta dapat bertemu dan memiliki jaringan luas dengan rekan mahasiswa dari berbagai wilayah. Tidak perlu khawatir mengenai kualitasnya karena, berdasarkan info yang Penulis peroleh, selain belajar sendiri, mahasiswa juga diwajibkan untuk aktif dalam diskusi langsung atau melalui forum serta mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang ditentukan. Perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki program online/e-learning masih menerapkan ujian di kampus bagi para mahasiswanya. Di beberapa Negara maju yang telah lebih dulu menerapkan program ini, perguruan tinggi memiliki beragam metode, seperti ujian bersama yang diawasi dengan webcam dan aplikasi lain yang meminimalisir kecurangan dalam ujian.
Salah satu perguruan tinggi yang memiliki metode kuliah online/e-learning untuk program S2 adalah London School of Public Relations (LSPR). Terpilih sebagai 2014 Best School of Communication oleh Majalah MIX dan TEMPO, LSPR dengan Master of Arts in Communication Studies dapat menjadi salah satu pilihan perguruan tinggi untuk Anda yang ingin melanjutkan program S2. Banyak faktor yang menjadi kelebihan LSPR dibandingkan PTS lainnya, diantaranya adalah Program Postgraduate yang dapat diselesaikan dalam waktu 18 bulan dan satu-satunya PTS yang mendapatkan Akreditasi A untuk program Ilmu Komunikasi.
Bagi Anda yang bergerak dalam bidang komunikasi, program ini berfokus pada practical learning dengan sederet praktisi komunikasi ternama sebagai tenaga pengajarnya. Program ini juga memberikan sertifikasi internasional dari Edith Cowan University, Australia untuk materi Strategic Issue Management – Leading to International Examination yang diakui lebih dari 100 negara di dunia.
Sebagai penutup, Penulis akan memberikan sedikit tips untuk memilih perguruan tinggi bagi Anda yang ingin melanjutkan kuliah S2:
- Pertimbangkan tujuan dan kebutuhan Anda dalam mengambil program S2
- Pilihlah perguruan tinggi yang memiliki track record atau citra baik dengan akreditasi A atau B
- Sesuaikan pilihan dengan kemampuan Anda
- Pilihlah program yang menyediakan jadwal fleksibel sehingga Anda tidak harus memilih antara kuliah dan pekerjaan atau aktivitas lain
- Pilih jurusan yang sesuai dengan kuliah S1 Anda atau perluasannya, sehingga Anda akan mendalami ilmu yang telah dimiliki sebelumnya dibandingkan dengan harus mempelajari hal yang baru lagi
Semoga artikel ini dapat membantu Anda yang sedang galau untuk melanjutkan kuliah S2!
***
FB Page: Haruka Edukasi Utama
Twitter: @HarukaEdu_ID
Google+: +HarukaEdu_ID
LinkedIn: PT Haruka Edukasi Utama (HarukaEdu)
Social Links: